Rabu, 03 Desember 2014

Percayakah kamu, bahwa cinta itu mengalir layaknya air ?



 Cinta itu tentang melupakan atau dilupakan. Tentang memilih serta dipilih. Seperti lelaki pada umumnya, kamu lebih mudah memilih dan lebih mudah melupakan.  Saat kamu memilih seseorang untuk kamu jadikan tambatan hatimu bukankah kamu perlu mengetahui seluk beluk pilihan hatimu ? apakah dengan cara datang tiba-tiba lalu mengungkapkan seluruh isi hatimu didepan wanitamu itu bukan tindakan bodoh ? cinta tak perlu terburu-buru. Biarkan cinta mengalir layaknya air yang pada masanya akan menemukan sebuah titik untuk bermuara.
Cinta memerlukan proses. Tidak hanya proses seperti yang diungkapkan kebanyakan pujangga, dari mata turun ke hati. Bagiku cinta tidak sesederhana satu ditambah satu samadengan dua. Bukankah kamu dan aku sudah sama-sama dewasa ? bukankah sudah seharusnya cinta kita lebih besar dari cinta monyet ? itulah alasan mengapa aku mengatakan cinta itu tak perlu terburu-buru.
Sejujurnya bukan hanya aku, mungkin banyak atau semua wanita diluar sana lebih suka diperjuangkan. Diperlakukan layaknya seorang puteri. Wanita yang menolakmu atau mungkin tidak memberimu jawaban atas perasaanmu bukan berarti mereka memPHP-kan kamu. Bisa saja mereka sedang menguji seberapa besar cintamu kepada mereka. Kamu tak perlu risau karena sikapnya yang cuek, bukankah kamu pernah mendengar pepatah jika wanita itu jinak-jinak merpati ? semakin kamu kejar wanita itu maka ia akan semakin lari menjauh. Atau mungkin kamu yang terlalu sensitif dalam mengartikan perhatian-perhatian kecil wanitamu itu kamu anggap sebagai sinyal dia akan balik mencintaimu.
Mudah jatuh cinta, iya itu adalah typemu tuan. Belum genap sebulan kamu mengenal wanita yang kamu sebut-sebut sebagai pujaan hatimu lantas mengapa kamu begitu terburu-buru mengungkapkan perasaanmu ? tindakan bodoh yang hanya membuatmu dianggap sebagai lelaki minus yang hanya ingin mendapatkan status berpacaran. Dan ketika kamu sedang berada dalam posisi yang sulit bukan berarti kamu lari menjauh dengan alasan wanita itu tidak menghargai perjuanganmu. Kemudian kamu mencari wanita lain yang katamu lebih bisa menghargai perjuanganmu. Tuan, bukankah itu membuat nilai minusmu semakin bertambah ? bagaimana bisa setelah ditolak seorang gadis dengan begitu cepatnya kamu berpindah kehati yang lain ?
Tuan, hatimu itu bukan warung kopi kan ? lantas cintamu yang sebenarnya untuk siapa ? wanitamu yang lama ataukah yang baru ? kamu tentu tidak mau dianggap lelaki murahan kan Tuan ? dalam tempo yang begitu singkat kamu mampu menjelajahi dua hati wanita. Dan pada akhirnya, bisa dipersepsikan jika cintamu bukan cinta yang sesungguhnya. Kamu hanya mengejar gelar pacar tanpa mengejar kenyamanan sebagaimana yang pernah kamu dakwakan kepada wanita idolamu itu. Terakhir, kuucapkan selamat atas kekasih barumu. Semoga cintamu kepadanya bukan hanya manis di bibirmu. Semoga kenyamanan yang pernah kamu dakwakan kepadaku, kepada wanita yang katanya dulu kamu idolakan itu menjadi milik kekasih barumu.

Minggu, 30 November 2014

Berhenti Mengemis Cintanya


Sebelumnya tak pernah sesesak ini mencintai seseorang. Bahkan rasanya tak pernah semuak ini. Bagaimana bisa kamu menyukai mantan kekasih dari sahabatmu sendiri ? bukankah kamu pernah menjadi salah satu orang yang ikut  bahagia melihat mereka memulai merajut cinta ? dan bukankah kamu pernah menjadi orang yang selalu mendengarkan curhatan sahabatmu tentangnya ? dan bukankah kamu pernah memberinya solusi sebelum akhirnya mereka memutuskan rajutan cinta mereka ?
Lantas pantaskah kamu sekarang menyukai mantan dari sahabatmu ? cinta pada dasarnya memang tidak pernah salah. Cinta tidak bisa memilih kepada siapa dia tertuju. Yang kutahu, cinta tumbuh dari sebuah rasa. Ya, rasa nyaman. Berawal dari curhat yang terselubung. Terkadang terselip rayuan serta buaian manis yang membuatmu seperti diterbangkan hingga langit ketujuh. Kamu tidak mungkin terjatuh jika tidak ada seseorang  yang mampu membuatmu terbang.
Dia adalah salah satu alasan mengapa kamu masih sekuat ini, tersenyum selepas ini di kota orang. Dia adalah salah satu alasanmu menyegarkan kembali pikiranmu ditengah tugas-tugasmu yang menggunung. Dia adalah orang yang selalu menyemangatimu dan menguatkanmu. Tidak ada yang lebih sakit dari mencintai seseorang yang selalu berada tepat disisimu namun kamu tak mampu menjelaskan perasaanmu kepadanya. Tentu saja dengan alasan, dia sahabatku. Atau mungkin, dia mantan kekasih dari sahabatku.
Kamu terlalu tenggelam dengan candaan candaan mesra, iya hanya sebatas candaan. Dia memiliki panggilan kesayangan untukkmu, dan begitu juga sebaliknya dengan kamu. Kamu juga memiliki panggilan kesayangan untuk dia. Namun, nyatanya dia melakukan hal yang sama kepada semua wanita dekatnya. Sakit ? iya tentu saja. Untuk mencemburuinya kamu harus memiliki alasan yang cukup kuat. Kamu siapanya ? kamu dianggap apa ?
Kadang kamu menatap pada langit malam yang bertaburan ribuan bintang yang berkelap-kelip dengan indahnya sembari bertanya kepada bulan “kenapa aku harus  jatuh cinta kepada seseorang yang bahkan hanya menganggapku teman SMA ?” atau bahkan kamu mengingat percakapanmu dengan lelaki itu beberapa minggu yang lalu “aku ini bukan type-mu, kamu selalu menginginkan lelaki sempurna dengan rupa yang rupawan. Hal itu sama sekali tidak ada dalam diriku” dan akupun menjawabnya “aku tidak memerlukan sosok yang rupawan dan sempurna, jika yang sederhana membuat nyaman dan bahagia untuk apa aku harus mencari yang sempurna dan kemudian menyakiti ?” mungkin kata-katamu hanya dia anggap candaan, seperti biasanya.
Bagaimana bisa kata ILOVEYOU yang dibalas dengan ILOVEYOUTOO dianggap sebagai main-main ? bagaimana bisa dia mendakwamu ketika kamu berkata ILOVEYOU itu hanya sebuah candaan ? apakah dia tidak paham betapa teririsnya hatimu ketika dia hanya menganggapmu sekedar teman SMA ? bahkan kamu menginginkan lebih, tapi dia tidak menginginkanmu. Dia telah memiliki kriteria gadis idaman yang tentu saja bukan kamu. Kamu sejauh ini hanya mampu menyimpan tanpa mampu mengungkapkan apa yang didalam hatimu. Sampai kapan ? apakah kamu berharap dia peka dengan membaca tulisan abstrak di dalam blogmu ini ? apakah kamu mau menungguinya hingga habis waktumu ? apakah kamu akan terus mengabaikan lelaki yang mencintaimu demi lelaki yang kamu cintai ?
Entahlah, terkadang aku bingung dengan jalan pikiranmu yang terus menerus seperti anak-anak. Kapan kamu berpikiran dewasa ? kapan kamu sadar bahwa lelaki yang kamu tunggui sama sekali tidak menginginkanmu ? apakah kamu pikir dia yang pagi-pagi kamu telepon kemudian mengantarkanmu ke Rumah Sakit itu lelaki yang tepat untukmu ? berpikirlah, dia sama sekali tidak menginginkanmu. Dia bahkan tidak meluangkan waktunya untuk mengantarkanmu kembali pulang kan ? berhentilah memikirkan lelaki itu ! berhenti, aku bilang berhenti !!! jangan pernah mengharapkannya, jangan pernah. Kamu hanya ditakdirkan untuk mengenalnya tapi tidak untuk memilikinya. Dengarkan aku manis atau mungkin abaikan aku jika kamu menginginkan luka yang lebih mendalam.

Malaikatku, dialah Ibuku


Malaikatku, dialah Ibuku
Betapa aku bersyukur diberi malaikat penjaga seperti Ibu. Malaikat paling cantik yang cintanya tak kan pernah berubah.  Malaikat yang selalu mengusahakan kebahagiaan untuk anaknya. Yang rela berkorban, yang rela sakit hati hanya demi melihat seutas senyum di bibir anaknya.
Aku sangat mengagumi betapa kokoh hatinya dan betapa kuat lengannya untuk merangkul anak semata wayangnya hingga 18tahun. Pernah aku membayangkan betapa indah hidup sendiri kuliah diluar kota tanpa seorang Ibu. Hidup sendiri bebas dari larangan ini dan itu. Tanpa ada suara omelan layaknya radio rusak setiap hari yang memekakan gendang telinga.
Hingga pada akhirnya aku bersyukur Tuhan mengabulkan doaku. Kini aku hidup seorang diri diluar kota. Kuliah di sebuah sekolah kesehatan yang nantinya Ibu harap aku bisa mengabdi pada negeri. Menyelamatkan banyak nyawa dan menjadi wanita yang di elu-elukan masyarakat. Merasakan pangkat derajat yang lebih tinggi darinya. Menjadi seorang wanita yang dihormati, tidak sepertinya yang menjadi cibiran orang. Iya benar karena ibuku telah lama hidup sendiri. Berdua hanya denganku. Ayahku ? Dimana ? Entahlah, kurasa keluargaku kurang begitu harmonis semenjak Tambak Ikan ayahku tenggelam oleh lumpur Lapindo beberapa tahun silam. Semua hal indah di dalam rumah kurasa sirna. Terkadang aku merasa iri dengan teman-teman yang dengan bangga menceritakan tentang ayah dan ibunya. Tentang betapa kompaknya keluarganya. Tapi bagaimana lagi, semua orang pasti diciptakan dengan segala perbedaan. Dan semua orang diciptakan memiliki takdir dan nasib yang berbeda-beda.
Mungkin takdirku hidup tanpa orang tua yang utuh. Setidaknya aku harus bersyukur karena aku masih dapat melihat mereka kapanpun aku ingin melihat ayah ataupun ibuku. Walaupun tidak dalam sebuah rumah yang sama lagi. Mungkin hal ini yang membuatku dulu begitu bersemangat untuk pergi kuliah diluar kota. Ya, ingin bebas mencari kebahagiaan serta melupakan semua kenangan-kenangan pahit di kota kelahiranku.
Beberapa hari pertama aku merasa nyaman di kota ku yang baru, tinggal bersama dengan teman-teman baru di dalam sebuah rumah kos sederhana. Tidur mandi makan sesukaku tanpa ada yang mengatur. Kupikir, inilah hidup. Namun ternyata semua tak seindah yang kubayangkan. Hidup seorang diri tidak semudah apa yang kupikirkan. Bahkan ketika sakit karena telat makan datang menyerang lambung tidak ada lagi suara berisik yang ngomel disampingku. Bagaimana bisa suara berisik yang dahulu amat kubenci dapat begitu kurindukan sekarang ?
Pernah suatu pagi, ketika mentari baru saja menampakkan sinarnya bulir kristal mataku menetes. Iya, teringat malaikatku itu lagi. Biasanya sepagi ini aku belum bangun, masih terjaga diranjang tidur dalam sebuah kamar hijau muda dengan hiasan bunga bunga di dindingnya. Memainkan ponsel dan  hanya mencium aroma lezat seorang malaikat yang tengah memasak sarapan dan bekal untuk putrinya. Sekarang ? tidak ada lagi yang memasakkan sarapan. Semua serba sendiri. Dulu kubayangkan betapa enak tidur hingga siang tanpa ada yang membangunkan. Namun nyatanya, jika rasa malas menyerang lantas yang masak sarapan untukku siapa ? jika tidak ada yang memasak, lantas jika aku sakit lagi siapa yang merawat ?
Jika petang menjelang, matahari pun menghilang dan digantikan oleh bulan bintang yang bersinar dalam gelapnya malam. Aku berfikir “apakah yang sedang dilakukan malaikatku sekarang ?” . Kulitnya yang makin keriput pasti juga menurunkan staminanya. Maafkan putrimu yang membiarkanmu kesepian seorang diri di dalam rumah mungil diujung desa.
Ketika rindu mulai mendayu, ketika air mata dan tengadah tangan diakhir sujud lima waktuku yang mampu berbicara. Ketika lisan tak mampu mengungkapkan betapa rindu ini mengganggu tidurku. Ingin ku peluk erat malaikatku dan kukatakan, aku hanya ingin dirumah ini. Sejauh apapun kaki melangkah pergi, ditempat semewah apapun merebahkan diri tak akan pernah menggantikan rasa nyaman seperti berada dalam rumah sendiri. Didalam istana kecil yang didalamnya terdapat cinta seorang malaikat tak bersayap yang tiada habisnya. Ibu, aku merindukanmu. Ibu, aku ingin bertemu. Ingin kuhapus ratusan kilometer yang memisahkan raga kita. Really loving you, miss you Mommy .

Sabtu, 08 November 2014

JIKA MEMBUATMU NYAMAN SAJA AKU TAK BISA

Mata ini semakin berat, padahal baru memasuki pukul 9 pagi. Entah bagaimana bisa kuliah hari ini begitu membosankan. Rasanya ingin aku segera menenggelamkan kepalaku diantara bantal bantal di atas ranjang spons yang empuk.

Semalaman aku menungguimu membalas chatku hingga larut hingga akhirnya tertidur. Kamu tidak pernah tahu betapa bahagia hati ini ketika namamu muncul di dalam roomchat BBM ? dengan sangat bersemangat aku selalu membalas chatmu. Sesegera mungkin aku membalasnya agar kamu tidak merasakan betapa muaknya menunggu sebuah chat balasan seperti muakku ketika menunggumu menulis pesan. Begitu Lama. Mungkin kamu lebih asyik membalas chat dari wanita wanitamu. Mungkin mereka lebih bisa membuatmu nyaman, tidak sepertiku yang hanya bisa membuatmu merasa sangat risih.

Mungkin setelah kamu membaca tulisanku ini kamu berpikir bahwa aku sedang mencemburui mu kan sayang ? Tidak, aku tidak mencemburuimu. Aku cukup tahu diri, siapa aku dimatamu ? iya kamu benar sayang, aku hanya temanmu dan lebih tepatnya salah satu teman wanitamu.

Aku sadar diri kok selama ini. Aku hanya membuatmu risih. Hidupmu yang tenang terusik dengan hadirku. Mungkin kamu begitu risih dengan permintaan dan rengekan konyolku. Namun aku ingin kamu tahu, aku meminta aku merengek semata mata hanya karena aku ingin selalu berada di dekatmu. Berada disampingmu, memegang erat tanganmu tanpa menghiraukan batasan antara kita yang hanya 'Teman Main'.

Mungkin selama ini kamu merasa sungkan menyanggah permintaanku, hingga dengan terpaksa kamu menuruti kemauanku. Maafkan aku sayang. dengan sikapmu yang cuek dan dingin, aku tau kamu begitu muak dan aku tau kamu menghindariku.

Boleh kok sayang kamu hanya membaca chatku, bahkan tanda 'R' dalam pesan singkat itu tidak cukup untuk melukaiku hingga berdarah-darah. Hanya sedikit menimbulkan sesak dan perih dalam dada.

Kamu tidak perlu meminta maaf sayang, semua ini aku yang salah. Ku pikir kamu mencintaiku, sama dengan apa yang aku rasakan selama ini. Iya, aku mencintaimu. Pasti kamu pernah dengar aku berkata seperti itu dan pasti kamu hanya menganggapnya candaan.

Tidak sayang, aku kali ini tidak sedang bercanda. Aku mencintaimu. Mungkin aku jauh dari wanita idolamu. aku tidak cantik, tidak seksi dan tidak pandai berdandan. Namun bukankah cinta seharusnya mengabaikan itu semua ? Ketahuilah sayang, Sangat dalam aku ingin memilikimu, menyentuhmu. Namun bisa apa ? jika membuatmu nyaman saja aku tak bisa ? :')

Sabtu, 04 Oktober 2014

SAHABAT ??

Pernah tidak kamu memiliki sahabat ?  Apa sih definisi dari sahabat ? Sosok yang selalu ada buat kamu apapun keadaanmu ? Lantas bagaimana jika sosok yg selalu ada itu kemudian membuatmu jatuh hati ?

Mungkin benar, kenyamanan adalah awal dari tumbuhnya benih cinta. Dia sosok yang selalu berusaha ada untukku. Begitupun denganku, aku adalah sesosok wanita yang berusaha selalu ada untukknya. Kami saling memberi bahu ketika beban di dunia ini terlalu berat untuk dipendam sendiri.

Kisahnya kadang membuatku ingin menutup telinga, kisah kisah tentang dia dan kekasihnya terkadang memang memekakkan telingaku. Namun aku bisa apa ? Aku sahabatnya, aku harus menjadi pendengar yang baik untuknya. Memberikan solusi meskipun sebenarnya tak ingin ku berikan jika itu terbaik untuk dia dan kekasihnya. Namun sekali lagi, aku bisa apa ? Aku hanya sahabatnya, yang mungkin hanya dia cari ketika sedang kesusahan dan ketika dia bosan dengan kekasihnya, ketika dia bosan dengan dunianya.

Aku hanyalah pelarian dan pelampiasan perasaannya. Kami sering jalan berdua, saling bercengkerama, saling bergandengan tangan, memeluk dan dipeluk. Namun kami hanya sebatas sahabat, tidak lebih. Walaupun di sudut hatiku yg paling dalam merasa berat jika mendengar kata 'aku kamu kita sahabat'

rasa ingin memilikinya selalu berkecamuk di dalam hati, namun apa daya ? dia sahabatku. Miris ? tentu saja. Bagaimana tidak ? aku harus selalu menyembunyikan dan berpura-pura tidak mencintainya. Bahkan ketika aku kehilangan kabarnya, rasa resah luar biasa selalu menerkam relung hati. Dan ketika rasa rindu itu menerpa hati, berdiam tanpa bisa melakukan apapun. bahkan untuk menulis pesan 'Hy Apa kabar?' saja aku tak berani. Sekedar memencet nomornya dan berkata 'hello' saja bibirku kelu. Aku gamang dengan perasaan ini, mungkin kenyamanan ini membuatku lupa segalanya.

Bahkan aku lupa jika dia hanyalah sahabatku. Apa aku salah ? Apa aku terlalu egois jika aku ingin memiliki hatinya secara utuh. Tentu saja bukan dengan status 'Sahabatmu' . Kapan dia akan mengerti ketika dia menyebut nama wanita itu dalam ceritanya, terbakar hatiku oleh rasa cemburu. Betapa cinta ini telah tumbuh, bagaimanakah kelanjutan kisah ini Tuhan ? apa aku harus berdiam dalam kepura-puraanku ? lantas kapan cintaku akan berbalas ? atau bahkan akan terhempas ? entahlah...


Minggu, 10 Agustus 2014

Siapapun, Bangunkan Aku !

Sore ini mendung, semendung hatiku yang dilanda badai asmara. Kekasihku yang teramat aku cintai selama ini menduakanku dengan wanita lain. Wajahku sembab, mataku seperti habis dikeroyok warga sekampung. Ya benar, dari siang aku mengunci diri di kamar dan aku menangis. Menangisi orang yang mengecewakanku ketika aku sangat sangat mencintainya.

Kriiiing, ponselku berbunyi. Dilayarnya tertera nama "Muchlis Hadi {}" . sebenarnya aku malas mengangkat teleponnya, namun rasa cinta dihatiku menyuruhku untuk mengangkat teleponnya.
"Hallo" ujarku cuek
"Me, aku sayang kamu. aku harus jelasin semua ini sama kamu" ujar Muchlis
"jelasin apalagi ? apa kurang cukup foto kamu dengan mantanmu tengah berpelukan itu sebagai bukti ?"
"itu tidak seperti apa yang kamu pikirin sayang" ujarnya meyakinkanku
"tidak, aku tidak mau lagi mendengar apapun dari kamu. aku benci sama kamu" Jawabku sambil menahan tangis
"Aku ..."
*tut tut tut* aku mematikan teleponnya

Kembali ku menangis, kupeluk fotoku dan dia. Kupandangi sejenak, terlihat disana aku tengah tertawa lepas dengan wajah bahagia. iya aku sangat nyaman berada disampingnya sebelum semua yang indah berubah layu seperti sekarang.

TikTuk, Kembali ponselku berbunyi. Kali ini BBM darinya "Aku sayang kamu, aku gamau kehilangan kamu" .
Aku tidak berniat sama sekali untuk membalas BBMnya. Hingga berulang kali dia BBM "jangan di R aja dong sayang" . Aku tetap bersikukuh untuk tidak membalas BBMnya. "Oke, aku akan kerumahmu sekarang" BBM terakhir darinya, namun tetap aku Read saja.

Sebenarnya ada perasaan khawatir kepadanya, keadaan diluar hujan lebat. Dia tak mungkin mengendarai mobilnya dengan hati-hati. Emosi karena BBM sama sekali aku respon mungkin akan membuatnya mengendarai mobilnya sangat kencang. Aku tenggelam dalam lamunanku. hingga berselang beberapa lama BBM ku berdenting lagi. kupikir itu dari Muchlis, ternyata dari sahabatku Leona.
"Me, Muchlis kecelakaan. Mobilnya menabrak pohon di pinggiran jalan"
Air mataku kembali menetes membasahi pipiku yang masih sembab. Ku telpon Leona.
"Dia sekarang dimana ?" tanyaku terisak
"tenangkan hatimu Me, dia ada di RSI Husada. aku antar kamu kesana. aku kerumahmu sekarang ya" bujuk Leona
"Iya, kamu buruan kesini"

15menit kemudian suara mobil berhenti dihalamanku, dengan memakai baju seadanya dan sandal jepit aku berlari ke mobil Leona. Aku menangis terisak di dalam mobil Leona. "Sudahlah, jangan menangis terus" leona mencoba menenangkanku.

*ciiiiittttt* rem mobil leona berhenti di sebuah restoran.
"Kenapa berhenti disini leona, ayolah kita kerumah sakit. aku khawatir dengan Muchlis. ini semua salahku Le"
"Kita bawain dia makanan, ayo beli makanan buat dia dulu"
Perasaanku mengatakan seperti ada sesuatu yang ganjil, aku memasuki restoran dan benar saja seorang lelaki yang aku cintai telah duduk disebuah meja yang dikelilingi lilin dan kelopak kelopak bunga mawar berbentuk LOVE.
"Me, maafkan aku" muchlis berdiri dari duduknya
"Jadi kamu boong sama aku ? kamu gak kecelakaan ?" aku nerocos seperti petasan banting
"Iya sebenarnya kami sekongkol sih Me" Leona cengegesan

Aku berlari keluar restoran meskipun aku tahu diluar sedang hujan lebat.
"Me kemana, tunggu" muchlis berlari mengejarku.

Sialnya, sandal jepit usangku putus dan aku terjatuh. Muchlis membangunkanku, dia memelukku dengan erat. Aku menangis, membenamkan mukaku didadanya.

"Aku sayang banget sama kamu, gamungkin aku kecewain kamu. tentang foto itu, aku hanya menolongnya. Dia hendak jatuh saat itu. aku anya ingin menolongnya gaada maksud lebih dari pelukan itu" jelasnya sambil mengusap rambutku dan mencium keningku.
"Benarkah?" aku memastikan.

"Iya sayangku, aku sayang banget sama kamu. kita baikan ya ? jangan marah lagi. aku tahu cemburu itu tanda sayang dantakut kehilangan. Love you"
"Iya sayang, maafkan aku yang terlalu cemburuan kepadamu love you too" jawabku sembari menengadahkan mukaku kepadanya tanpa melepaskan pelukanku. Tepuk riuh Leona dan karyawan terdengar dari teras restoran. Muchlis pun mendekatkan mukanya ke mukaku. Aku merasakan hembusan nafasnya semakin dekat dengan mukaku. Aku memejamkan mata, berharap ada adegan romantis di bagian akhirnya. Berharap seperti ada sesuatu yang indah seperti di FTV yang sering ku tonton.

"Meeeeeee, banguuun. udah pagi. anak perawan jam segini masih molor. Ya Tuhaaaaaaaan" Suara menggelegar didekat kupingku membangunkanku. Aku terbangun dan tidak ada sosok Muchlis Hadi Ning Syaifulloh, pemain timnas U-19 didekatku. Jadi, ini tadi hanya mimpi ?? wkwkkwkwk :D :D

For Muchlis Hadi NS pemainU-19 bernomor punggung 10 jika suatu saat kamu baca ini jangan marah ya.
Ini semua hanya fiktif belaka yang kubuat yntuk memenuhi laman blogku. Aku hanya fansmu. dan sungguh aku hanya satu diantara ribuan penyuportmu.Kamu jangan takut jatuh, jika kamu jatuh disini para fans mu akan tetap selalu ada untukmu. Kecuali kalo jatunya dihatiku <3 hahahahahaha *JUSTKIDDING dan dibuat untuk hiburan semata*

Takdirku Bukan Menjadi Ilmuwan

"ANDA DINYATAKAN TIDAK LOLOS SNMPTN 2014"

Seuntai kalimat yang membuat bulir airmataku tumpah ruah siang itu. Bagaimana tidak ? Sudah kugantungkan angan setinggi-tingginya. Ya, mungkin terlalu tinggi. Terlalu berkhayal atau mungkin dewi fortuna tidak mendampingi langkahku.

Rasa iri pasti ada, melihat teman sekolah yang lolos seleksi masuk perguruan tinggi itu. Mukaku terbenam diantara bantal, tangisku sesenggukan. Hingga kudengar suara wanita paruh baya tengah duduk disampingku dengan tangannya yg lembut menenangkanku "diluar sana tidak hanya kamu yang gagal. Banyak sekali diluar sana yg kurang beruntung. Masih banyak jalan menuju Roma"

Tangisku berhenti sejenak. Aku hanya tidak ingin membuat wanita itu bersedih melihat anak semata wayangnya menangis. Aku tahu di dalam hati wanita itu pasti ada rasa kecewa terhadap putri kesayangannya.

Anak macam apa aku ini, gagal membahagiakan orang yg selama ini dengan penuh perjuangan selalu berusaha membahagiakanku. Aku tidak boleh terus-terusan mengangis akan keterpurukanku. Benar kata wanita itu, masih banyak jalan menuju Roma. Ku coba bangkit dari kasur. Langkahku gontai menuju meja belajar yang telah penuh sesak dengan buku-buku pelajaran yang tebal.

Tangan kecilku mengorek berkas brosur pendaftaran PTS yang kudapat sewaktu expo beberapa bulan lalu. Wanita paruh baya itu menghampiriku kembali "mau daftar PTS tidak usah jauh-jauh. Di kota sendiri saja. Kalo daftar sekolah negeri silahkan diluar kota"

Rasa takut dan pesimis mendaftar di perguruan tinggi negeri kini membayangi otakku. Bagaimana kalo aku gagal lagi ? Tapi bukankah lebih baik gagal tapi telah mencoba daripada tidak mencoba sama sekali. Baik, aku mendaftar dengan modal tekad. Iya, selama ini aku tidak mengikuti bimbel itensif seperti teman-temanku yang banyak uang. Aku belajar sendiri dirumah dengan buku-buku tebal. Itupun buku pinjaman dari seorang temanku yang lolos SNMPTN dan beberapa buku persiapan UN. Tekadku membahagiakan orang tuaku dan membuatnya bangga harus terwujud. Selama ini prestasiku kupersembahkan untuknya. Aku yang selama ini selalu mendapatkan apa yang kuinginkan kali ini tidak boleh gagal lagi. Ambisiku kembali menggebu. Semangatku, karena ingin membahagiakan wanita itu kembali muncul.

Sesuatu yang berawal dari niat yang baik, dilakukan dengan penuh tawakal dan mendapat ridho seorang ibu pasti membuahkan hasil. Dan benar saja, aku lolos dalam seleksi tulis di salah satu sekolah kedinasan dalam naungan Menteri Kesehatan. Dan aku bangga, dari 2000peserta aku menjadi salah satu yang beruntung mendapat kursi di Kampus Utama. Yang kabarnya sangat sulit mendapatkan kursi di kampus utama. Dan aku bangga dan tak pernah sebangga ini sebelumnya. Dua tahapan tes, tes tulis dan tes kesehatan aku berhasil melaluinya. Rasanya mungkin tak sebangga ini jika aku lolos jalur undangan di perguruan tinggi karena hanya melalui satu tahap seleksi. Dan kini aku sekolah di kedinasan. Ibunda, wanita paruh baya yang sedari tadi aku sebut-sebutkan lihat bu, aku berhasil lolos bu. Senang rasanya melihat senyum sumringah dari wajah tua yg setengah keriput. Ya Allah perpanjang umur wanita yang mana ditelapak.kakinya terdapat surgaMu. Beri aku kesempatan untuk lebih membuatnya bangga. Beri aku kesempatan untuk bisa menemani masa tuanya dg kesuksesanku. Aamiin

Dari Pengagum Tergilamu

Mungkin benar apa yang dikata orang diluar sana, mengagumimu hal terbodoh yang aku lakukan. Betapa tidak, aku mengagumi seseorang yg begitu tinggi, begitu kemilau bak bintang kejora. Aku tahu sesuatu yang berlebihan itu memang tidak baik. Begitu pula dengan aku yg begitu mengagumimu. Sakit dan perihnya mengagumi dari jarak sejauh ini membuatku tau apa itu sebuah ketulusan. Ketulusan mengagumi tanpa dikagumi dan betapa perihnya diabaikan dan diacuhkan.

Mengapa aku harus mengagumi sosok yang jemarinya saja tak bisa kugenggam. Bahkan lengannya saja pun tak bisa kuraih. Mengapa aku tidak mengagumi orang-orang yang jelas-jelas menaruh perhatian kepadaku ? Mengapa aku mencari yang tiada jika yang ada didepan mata nampak begitu nyata ? Mengapa aku sama sekali tidak tertarik kepada mereka ? Kenapa aku begitu menggilaimu ? Bahkan aku setengah gila ketika pesan dariku tak engkau balas. Harusnya aku sadar, siapa aku ?

Kamu indah, sangat indah. Tak heran jika banyak wanita yang menggilaimu. Aku hanya satu dari mereka yang hanya bisa menikmati senyummu dari kejauhan. Dari sudut pandang yang sangat jauh. Bahkan nyaris tak terlihat olehmu. Atau mungkin aku benar benar tak terlihat olehmu ?

Betapa beruntungnya wanita yang bisa menikmati mata cokelatmu dari jarak yang dekat. Membuatmu tertawa renyah setiap saat. Bahkan yang bisa membenamkan kepalanya di dadamu dan kamu rangkul dengan lenganmu yang begitu ingin kuraih. Betapa beruntung wanita yang bisa kau genggam jemarinya.

Betapa beruntung wanita yang kau ceritakan dengan bangga kepada teman temanmu. Aku menginginkan berada di posisi wanita itu. Tapi ? Ah sudahlah. Sudah kubilang kamu begitu indah dan kemilau. Tak mungkin gadis upik abu sepertiku bisa menggenggam erat jemarimu yang bahkan lengannya pun aku tak bisa raih ?

Tuhan, sudahilah perasaan kagumku ini. Semua ini membuatku muak, membuatku sesak, membuatku gila dan makin gila setiap harinya. Jika memang hingga nanti aku tak dapat menggenggam jemarinya, kumohon Tuhan beri aku kesempatan untuk sekedar bisa meraih lengannya. Ku mohon Tuhan.




Jumat, 06 Juni 2014

Kepadamu lelaki kelas sebelah

Entah ini sudah lembar keberapa aku mencoret halaman blog kesayanganku. Iya, masih tetap dengan topik yang sama yaitu kamu. Lelaki tinggi besar yang ku kenal beberapa bulan yang lalu. Aku masih ingat betul, kamu datang disaat aku sedang menangis meraung dengan hati yang remuk. Saat itu kamu datang menawarkanku bahu untukku menangis tersedu. Aku akui aku bodoh, aku laksana anak kecil yang begitu mudah mempercayai orang lain dengan iming-iming balon warna warni atau sebuah lolipop manis.

Kamu dan kedua tanganmu hadir menyeka bulir kristal yang jatuh terus menerus mengotori pipi tirusku. kau bilang disana "berhentilah meangis, percayalah aku akan membahagiakanmu". Begitu manis memang hingga aku mencapai titik kenyamanan bersamamu. Aku mengira kamu akan menjadikanku satu-satunya dihidupmu, seperti aku menjadikanmu satu-satunya dihidupku. Namun aku salah, kamu mengajakku ketepi jurang. Kau sempat mengajakku terbang sebelum akhirnya kau hempaskan aku jatuh jauh kedasar jurang yang berbatu. Sakit.

Kamu yang pernah berjanji akan memberiku kebahagiaan justru orang yang membuka kembali luka yang setengah kering. Aku bisa apa ? menuntutmu ? tidak, aku bukan siapa-siapamu. Kebersamaan kita selama ini hanya sebatas pertemanan bagimu. Mungkin memang hanya aku disini yang terlalu berharap.

Kamu jahat ! tapi kamu selalu menyangkalnya. kamu tidak pernah mau kubilang jahat. lalu bagaimana dengan wanita itu ? wanita yang selalu berada dibelakangmu ? wanita yang menjadi masalalumu ? apa kamu masih mencintainya ? seberapun kuat kamu menyangkalnya, matamu tidak bisa berbohong. aku tahu kamu masih begitu mencintainya.

Kamu ingat beberapa hari yang lalu ? Saat aku mendapatimu berdua dengan wanita itu ? padahal semalam kamu berusaha meyakinkanku betapa kamu tidak lagi berhubungan dengannya. Lalu bagaimana bisa saat itu kamu mengantarnya pergi sekolah ? Tuhan itu Maha Adil, seberapa rapat kamu menyembunyikan bangkai baunya akan tercium juga. Kamu berbohong. dan lagi-lagi kamu menyangkalnya bahwa kamu bukan pembohong.

Kepadamu Lelaki Kelas Sebelah,
Sudahlah, kamu tidak perlu menyangkalnya lagi. Kamu tidak perlu lagi menelponku malam-malam hanya untuk menjelaskan ini itu yang pada intinya sama, kamu tidak pernah salah dan kamu mencintaiku. Omong kosong apalagi ? Aku lelah, aku kini tidak lagi seperti anak kecil yang mudah terayu oleh manisnya untaian kata yang keluar dari bibirmu.

Kepadamu Lelaki Kelas Sebelah,
Maaf aku telah menutup telingak dan mataku rapat-rapat. aku sudah tidak ingin mendengar alasan apapun darimu. aku sudah tidak ingin melihat apapun tentangmu yang membuat luka lamaku menganga lebih lebar. Bukankah ini bisa membuatmu lebih bahagia ? bersama wanita yang masih kamu cintai, wanita cantik yang selalu ada untukmu tidak seperti aku.

Kepadamu Lelaki Kelas Sebelah,
terimakasih atas rasa sabar yang kau ajarkan padaku,. aku menjadi semakin tau bagaimana caranya memaafkan orang selalu menyakiti tanpa sadar. Aku semakin tahu bagaimana rasanya mengikhlaskan sesuatu yang kita ingin miliki namun tidak dapat kita miliki karena terlebih dahulu dimiliki orang lain. Terimakasih atas semuanya :)

Aku Pergi, Sayang

Kembali ku jelajahi duniaku, dunia 140 karakter tempatku bebas berkicau menuangkan segala sesuatu yang ingin jemariku tulis. Menaik turunkan scroll timeline twitterku. Hingga mataku tertuju tepat pada kicauan seorang followersku. Ya tidak lain tidak bukan itu kamu, pacarku. Pacar yang telah 20minggu menemani hari-hariku. Melukiskan warna baru dalam hidupku yang sempat kelabu.

Kicauan yang membuatku tercengang membacanya. Apa maksud dari kicauanmu ? Apa tulisan 140 karakter itu ditujukan benar kepadaku ? Entahlah. Tapi kenapa hatiku begitu sakit saat membacanya ? Kata-kata yang singkat dan menusuk.

Sayang, seegois itukah aku selama ini ? Setertekan itukah kamu terhadap sifat keras kepalaku ? Lantas kenapa kamu tidak berbicara langsung terhadapku ? Kenapa kamu lebih memilih menuangkan gundah hatimu didunia maya sayang ?

Mungkin kamu lebih memilih diam dan mengalah karena kamu begitu menyayangiku, tidak ingin kehilanganku. Tapi mengertilah sayang, caramu menuangkan kegamangan hatimu entah mengapa justru membuatku sakit. Aku merasa sangat bersalah selama ini menyakiti orang sesabar dan sebaik kamu.

Kamu lelaki penyabar yang pernah aku kenal. Kamu sangat berbeda dengan lelaki lain diluar sana yang selalu marah-marah atas sikap manja dan egoisku.

Sayang, bagiku kamu sama saja menusukku dari belakang. Didepanku kamu merasa baik-baik saja. Mencoba terus tegar. Namun dibelakangku aku tau kamu sakit. Mungkin saat ini perpisahan adalah jalan terbaik untuk aku tidak lagi menyakitimu. Aku tidak bisa membiarkan orang sebaik kamu remuk secara perlahan atas egoku. Kamu layak mendapat wanita setingkat lebih tinggi dari aku. Wanita yang jauh lebih dewasa mengontrol egonya dan tidak masa bodoh terhadap sikapnya. Aku hargai perjuanganmu mempertahankan hubungan kita selama 20minggu sayang. Namun maaf aku tidak pantas kamu perjuangkan.

Sayang, mulai saat ini berhentilah memperjuangkan orang yang jelas-jelas tidak peduli dengan perjuanganmu. Berhenti menjatuhkan harga dirimu untuk orang yang mungkin kurang bisa menghargai perasaanmu. Berhenti untuk peduli kepada orang yang tanpa kamu sadari selalu membuatmu remuk. Sayang tolong berhenti. Maaf aku harus pergi. Pergi sejauh mungkin hingga tidak terlihat oleh kedua bola mata indahmu. Maaf jika alasanku pergi terkesan sepele bagimu. Tapi sungguh bagiku ini bukan masalah sepele. Aku hanya takut suatu saat nanti aku mendapat karma. Tolong satu kali lagi hargai keputusanku sayang.


Minggu, 18 Mei 2014

Untukmu Gadis Merah Jambuku

Dear Gadis Merah Jambu,

Gadis penyuka warna merah jambu, aku miris mendengar kisahmu dari sahabatku. Benarkan kamu selalu bercerita tentang aku kepada sahabatku ? Kamu selalu mengagungkan cintamu kepadaku. Kamu selalu mengatakan bahwa kamu sangat mencintaiku.
Gadis Merah Jambuku yang cantik, aku merasa gamang dengan perasaanku. Maafkan aku karena sikapku yang tidak tegas ini melukaimu. Aku bingung sayang, aku mencintainya. Kamu tau segala tentang gadis itu dan kisahnya bersamaku kan ? Aku tidak bisa meninggalkannya sayang. Aku sayang gadis itu. Jujur aku tidak bisa dengan mudah meninggalkan gadis yang telah menemaniku hampir satu tahun ini. Tapi sayang, dengarkan aku dulu. Disisi lain aku mengagumimu. Aku juga menyayangimu.

Kamu juga pernah lukiskan warna dalam hidupku. Jangan kamu katakan cintamu kepadaku tak berbalas sayang. Sungguh aku memiliki perasaan yang sama denganmu. Hanya saja aku belum siap. Kamu terlalu sempurna untukku yang sederhana. Aku belum siap mendampingimu yang silau bak permata termahal. Aku belum siap sayang. Aku belum siap juga meninggalkan dia.

Tunggulah waktu yang akan menjawabnya sayang. Cinta kita pasti akan disatukan. Aku janji sayang. Aku janji aku akan membahagiakanmu. Aku janji akan mengukirkan lekuk senyum dibibirmu. Aku janji akan menyeka bulir air mata yang selama ini telah membasahi pipi tirusmu. Aku janji padamu, aku janji akan menapatinya.

Tolong berhenti mencaciku, aku tau kamu merasa kecewa denganku. Aku tau kamu merasa sedang diberi harapan palsu. Sungguh, aku merasa sedih. Hatiku pilu jika terus kau caci. Aku bukan pemberi harapan palsu sayang. Tolong, tolong berhenti mengekspresikan kesedihanmu dalam bentuk tulisan. Betapa kamu terlalu mendramatisir kesedihanmu dan menuangkannya dalam tulisan. Kamu membuat dirimu seolah sedang berada dititik terendahmu dan aku sebagi sosok lelaki jahat yang tidak memiliki hati. Tolong, mengertilah perasaanku sayang. Hargai keputusanku saat ini, bersabarlah sayang. Kisah kita akan indah o waktunya seperti yang dijanjikan oleh sang khalik kepada hambanya yg bersabar. Tetap cintai aku seperti dahulu, jangan pernah merubah rasa sayangmu. Jangan pernah pergi dari hidupku. Aku sayang kamu.

With Love :
Dunia-mu

Jalan Kita Berbeda, Sayang

Sungguh aku tak bisa melupakanmu yang bahkan memori otakku saja tidak berkehendak melupakanmu. Ketika coklat sepahit mengkudu. Ketika cinta tak lagi semanis ice cream. Aku gak ngerti betapa cinta sangat menyakitkan. Bagai bunga yang kehilangan wewanginya, aku kehilangan arah. Hatiku kalut. Bagaimana tidak lelaki yang aku sayangi dengan tulus mengecewakanku sangat dalam.

Aku menyayangi orang yang gak menyayangiku bahkan tidak akan pernah bisa menyayangiku. Aku selalu memperjuangkan orang yang tidak akan pernah berbalik memperjuangkanku. "Aku janji aku akan membahagiakanmu kelak" kata yang begitu sering kamu ucapkan. Lalu kapan yang kau maksud KELAK ? Apa kamu ingin menungguku mati dengan hati mengering dan cinta tak berbalas ? Apa kamu ingin melihatku mati perlahan dengan jeratan rindu dan api cemburu ?

Kamu selalu melarangku menjauh darimu, disisi lain kamu mengumbar kemesraanmu didepan mataku. "Alah, itu sudah biasa" dalihmu. Apa katamu ? Hal biasa ? Rasa sesakit ini kamu anggap biasa ? Apa kamu pikir mata ku ini buta ? Apa kamu pikir hati ini tak bisa merasakan sakit ?

Aku mencintaimu. Sungguh cinta ini tulus untukmu. Masih kurang percayakah kamu terhadapku ? Lalu untuk apa aku bertahan dengan belati tajam yang kau tancapkan tepat didada sebelah kiriku ? Jawab semua pertanyaanku, apa masih kurang perjuanganku ? Aku tak sepantasnya aku memperjuangkan cintaku sejauh ini. Kamu yg aku perjuangkan lebih memilih memperjuangkan oranglain. Tak sepantasnya aku banyak berharap menjadi pendampingmu, kekasihmu, pujaan hatimu.

Harusnya aku berkaca, tentang siapa aku ? Dimana posisiku dihatimu ? Harusnya aku pergi, membiarkanmu memilih jalan indahmu. Tak seharusnya aku memaksamu membalas cintaku. Maaf atas segala perhatianku selama ini yang hanya mengganggu aktivitas harianmu. Maaf, aku pergi. Suatu saat nanti kamu mungkin akan membaca tulisan ini. Tulisan seorang gadis yg mencintaimu dengan tulus tapi engkau abaikan. Dan kamu membaca tulisan ini saat kamu telah benar-benar kehilangan dia. Kehilangan orang yang selalu kamu sakiti namun selalu menutupinya dengan senyumnya.

Salahkah Jika Aku Ingin Menjadi Satu-Satunya ?

"GoodNight, Sleepwell and nice dream♡ aku sayang kamu, tapi maaf aku harus pergi kak. Semoga kamu lekas temukan kebahagiaan kakak"

Tertegun aku membaca pesan terakhir yang aku kirimkan ke ponselmu. Hal bodoh apa yang aku lakukan ? Kenapa aku meninggalkan orang yang aku cinta ? Tentu jawabannya hanya satu, yaitu demi kebahagiaanmu.
Aku tau aku selalu membuatmu jengkel. Aku tau aku selalu membuatmu kesal dengan hal kekanak-kanakan yang aku lakukan. Aku gak pernah bisa bikin kamu nyaman saat berada disampingku.

Tuan tampan, apa kamu merasa bingung dengan hatimu yang labil ? Ketahuilah, aku sangat lelah dengan kelabilan hatimu yang tidak tegas dalam memutuskan sesuatu. Kamu selalu mengklaim bahwa kamu menyayangi dia. Bukankah jika aku memilih pergi itu merupakan tindakan yang tepat ? Aku tidak akan menjadi penghalang cinta suci kalian lagi. Lantas kenapa kamu larang aku pergi. Kenapa kamu tak ijinkan aku mencari orang yang jauh lebih bisa menghargai perasaanku dibandingkan kamu ?
Aku lelah berkata "aku baik-baik saja". Apa kamu tidak bisa melihat kehancuran dan kerapuhan yang kau timbulkan dari bola mataku ? Kakak, jangan gantungkan aku. Tolong biarkan aku pergi, jangan kau halang-halangi jika kamu tidak menginginkan aku. Tolong jangang memberi harapan jika kamu tidak bisa memenuhinya.

Sebaliknya jika kamu menginginkanku maka genggamlah erat tanganku, peluklah aku, bisikkan di telingaku bahwa kamu mencintaiku dan menjadikanku satu-satunya dihatimu. Bukankah kamu sudah 18 Tahun ? Bisa kan membedakan mana hati mana jemuran ? Mana yg harus kau jaga dan mana yg harus kau gantung ? Tuan, aku sadar aku bukan siapa-siapamu. Aku sangat tidak berhak mengatur urusanmu, iya termasuk urusan hatimu. Pergilah Tuan, pergilah bersama dia. Berbahagialah engkau disana Tuan, pergilah. Sebelum rasa sayang ini tumbuh semakin kuat dan melekat sehingga pada akhirnya aku lebih tersakiti dan lebih kau buat remuk.

Jumat, 25 April 2014

Jangan Tertawa atau Menghina, Cukup Baca !!


Aku rasa yg aku tulis kali ini bukan fiksi melainkan lebih mengarah pada persepsi. Kalian mengenal tokoh disney yg disebut Princess ? Iya, yg ada Cinderella, Ariel, Mulan, Jasmine, Aurora, Belle, Snowhite itu loh. Dr kecil aku mengidolakan mereka. Betapa tdk, mereka wanita yg memiliki hati mulia dg wajah cantik, sikap yg anggun dan juga cerdas. Memiliki sahabat sejati / bahkan ibuperi baik hati yg sllu datang menghibur kala dunia tak memihak mereka. Atau menemukan sosok pangeran berkuda yang membangunkannya dari sebuah kutukan, menikah dan hidup bahagia. Oh, betapa semua itu hanyalah dongeng. 

Di dalam dunia mana ada wanita sempurna seperti mereka ? Princess, hmm sgt brbeda 180 derajat dengan aku. Mereka cantik. Sedangkan aku ? Bahkan untuk melihat mukaku saja aku malas. Tidak ada sisi cantiknya dilihat dari arah manapun. Item, dekil, kampungan, hidung mancung (kedalam), mana ada cba pangeran yg melirik upik abu sepertiku ?

 
Iri terkadang aku rasakan melihat sebayaku yg cantik, putih dan manis. Betapa mereka sangat beruntung, dg wajahnya yg cantik banyak lelaki yg berbondong nganterin dy kalo ada acara. Kalo pas liburan banyak banget yg ngantri buat ngajakin jalan. Kalo pulang sekolah banyak yg nawarin nraktir makan siang -,-

Sepertinya masa mudaku nampak lebih indah kalo aku cantik, baikhati dan cerdas. Pulang sekolah gaharus mager nungguin temen-temen yang pada berduaan sama pacarnya. Serius deh, hidup aku melas bgt kayanya kalo tiap hari hrs jd korban iklan tiga roda. Seandainya saja ada pangeran tampan berkuda putih yg datang menjemputku. Hey, jgn mimpi ! Mana ada pangeran yg mau menjemput wanita upik abu sepertiku ?

Hellow, plis jangan salah. Dalam dongeng upik abu bisa berubah jd Cinderella loh. Siapa tau Tuhan memberiku anugerah hati yg tulus seperti Princess Belle, yg mencintai Beast tanpa memandang fisiknya yg memiliki intelejensi yang tinggi. Seperti Princess Snowwhite yg gapernah membenci ibu tirinya walaupun sudah berkali2 hampir dibuat celaka. Seperti Princess Aurora yg menemukan pengeran Philips diujung tidur panjangnya. Seperti Princess Mulan yg teguh pendirian, setia pada negaranya, memiliki rasa bakti kpd orang tuanya dan mementingkan kepentingan orang banyak. Seperti Princess Jasmine yg walaupun kaya senantiasa hidup sederhana dan dermawan, tdk memandang lelaki dari status sosialnya. Seperti Cinderella yg susah dan sakit disiksa ibu tiri dan saudaranya, namun dengan kesabarannya dia bisa hidup bahagia dg pangeran impiannya :') 
Tapi, ini hanyalah persepsi yg terlintas begitu saja di otak. Aku sama sekali tdk ingin merubah diriku menjadi orang lain. Karena menjadi diri sendiri lebih istimewa daripada harus menjadi orang lain dan hidup dalam kamuflase. Aku bangga dengan diriku walaupun tak secantik, sebaik dan secerdas Princess aku sangat mencintai hidupku :*

MY ACNE STORY PART 3 || SKINCARE ROUTINE UNTUK WAJAH BERJERAWAT

Waaa, panjang banget ya ceritanya ngelawan jerawat wkwk udah sampe part 3 segala. Ini mungkin adalah akibat dari aku yang dulu awal puberty...