Jumat, 06 Juni 2014

Aku Pergi, Sayang

Kembali ku jelajahi duniaku, dunia 140 karakter tempatku bebas berkicau menuangkan segala sesuatu yang ingin jemariku tulis. Menaik turunkan scroll timeline twitterku. Hingga mataku tertuju tepat pada kicauan seorang followersku. Ya tidak lain tidak bukan itu kamu, pacarku. Pacar yang telah 20minggu menemani hari-hariku. Melukiskan warna baru dalam hidupku yang sempat kelabu.

Kicauan yang membuatku tercengang membacanya. Apa maksud dari kicauanmu ? Apa tulisan 140 karakter itu ditujukan benar kepadaku ? Entahlah. Tapi kenapa hatiku begitu sakit saat membacanya ? Kata-kata yang singkat dan menusuk.

Sayang, seegois itukah aku selama ini ? Setertekan itukah kamu terhadap sifat keras kepalaku ? Lantas kenapa kamu tidak berbicara langsung terhadapku ? Kenapa kamu lebih memilih menuangkan gundah hatimu didunia maya sayang ?

Mungkin kamu lebih memilih diam dan mengalah karena kamu begitu menyayangiku, tidak ingin kehilanganku. Tapi mengertilah sayang, caramu menuangkan kegamangan hatimu entah mengapa justru membuatku sakit. Aku merasa sangat bersalah selama ini menyakiti orang sesabar dan sebaik kamu.

Kamu lelaki penyabar yang pernah aku kenal. Kamu sangat berbeda dengan lelaki lain diluar sana yang selalu marah-marah atas sikap manja dan egoisku.

Sayang, bagiku kamu sama saja menusukku dari belakang. Didepanku kamu merasa baik-baik saja. Mencoba terus tegar. Namun dibelakangku aku tau kamu sakit. Mungkin saat ini perpisahan adalah jalan terbaik untuk aku tidak lagi menyakitimu. Aku tidak bisa membiarkan orang sebaik kamu remuk secara perlahan atas egoku. Kamu layak mendapat wanita setingkat lebih tinggi dari aku. Wanita yang jauh lebih dewasa mengontrol egonya dan tidak masa bodoh terhadap sikapnya. Aku hargai perjuanganmu mempertahankan hubungan kita selama 20minggu sayang. Namun maaf aku tidak pantas kamu perjuangkan.

Sayang, mulai saat ini berhentilah memperjuangkan orang yang jelas-jelas tidak peduli dengan perjuanganmu. Berhenti menjatuhkan harga dirimu untuk orang yang mungkin kurang bisa menghargai perasaanmu. Berhenti untuk peduli kepada orang yang tanpa kamu sadari selalu membuatmu remuk. Sayang tolong berhenti. Maaf aku harus pergi. Pergi sejauh mungkin hingga tidak terlihat oleh kedua bola mata indahmu. Maaf jika alasanku pergi terkesan sepele bagimu. Tapi sungguh bagiku ini bukan masalah sepele. Aku hanya takut suatu saat nanti aku mendapat karma. Tolong satu kali lagi hargai keputusanku sayang.


Tidak ada komentar:

MY ACNE STORY PART 3 || SKINCARE ROUTINE UNTUK WAJAH BERJERAWAT

Waaa, panjang banget ya ceritanya ngelawan jerawat wkwk udah sampe part 3 segala. Ini mungkin adalah akibat dari aku yang dulu awal puberty...