Minggu, 10 Agustus 2014

Dari Pengagum Tergilamu

Mungkin benar apa yang dikata orang diluar sana, mengagumimu hal terbodoh yang aku lakukan. Betapa tidak, aku mengagumi seseorang yg begitu tinggi, begitu kemilau bak bintang kejora. Aku tahu sesuatu yang berlebihan itu memang tidak baik. Begitu pula dengan aku yg begitu mengagumimu. Sakit dan perihnya mengagumi dari jarak sejauh ini membuatku tau apa itu sebuah ketulusan. Ketulusan mengagumi tanpa dikagumi dan betapa perihnya diabaikan dan diacuhkan.

Mengapa aku harus mengagumi sosok yang jemarinya saja tak bisa kugenggam. Bahkan lengannya saja pun tak bisa kuraih. Mengapa aku tidak mengagumi orang-orang yang jelas-jelas menaruh perhatian kepadaku ? Mengapa aku mencari yang tiada jika yang ada didepan mata nampak begitu nyata ? Mengapa aku sama sekali tidak tertarik kepada mereka ? Kenapa aku begitu menggilaimu ? Bahkan aku setengah gila ketika pesan dariku tak engkau balas. Harusnya aku sadar, siapa aku ?

Kamu indah, sangat indah. Tak heran jika banyak wanita yang menggilaimu. Aku hanya satu dari mereka yang hanya bisa menikmati senyummu dari kejauhan. Dari sudut pandang yang sangat jauh. Bahkan nyaris tak terlihat olehmu. Atau mungkin aku benar benar tak terlihat olehmu ?

Betapa beruntungnya wanita yang bisa menikmati mata cokelatmu dari jarak yang dekat. Membuatmu tertawa renyah setiap saat. Bahkan yang bisa membenamkan kepalanya di dadamu dan kamu rangkul dengan lenganmu yang begitu ingin kuraih. Betapa beruntung wanita yang bisa kau genggam jemarinya.

Betapa beruntung wanita yang kau ceritakan dengan bangga kepada teman temanmu. Aku menginginkan berada di posisi wanita itu. Tapi ? Ah sudahlah. Sudah kubilang kamu begitu indah dan kemilau. Tak mungkin gadis upik abu sepertiku bisa menggenggam erat jemarimu yang bahkan lengannya pun aku tak bisa raih ?

Tuhan, sudahilah perasaan kagumku ini. Semua ini membuatku muak, membuatku sesak, membuatku gila dan makin gila setiap harinya. Jika memang hingga nanti aku tak dapat menggenggam jemarinya, kumohon Tuhan beri aku kesempatan untuk sekedar bisa meraih lengannya. Ku mohon Tuhan.




Tidak ada komentar:

MY ACNE STORY PART 3 || SKINCARE ROUTINE UNTUK WAJAH BERJERAWAT

Waaa, panjang banget ya ceritanya ngelawan jerawat wkwk udah sampe part 3 segala. Ini mungkin adalah akibat dari aku yang dulu awal puberty...