Jumat, 18 April 2014

Sepucuk Surat untuk Kakak :)

Selamat malam kakak, lelaki pecinta Manchester United bergigi gingsul yg amat menawan. Apa kabar kakak ? Sudah lama ya kita gk bareng-bareng lagi. Kak, entah kenapa malam ini aku tiba-tiba merindukanmu(lagi). Ingin rasanya menanyakan kabarmu secara lgsg tanpa perantara. Namun, mana mungkin ? Seperti yg kakak ketahui aku sangat menghargai sosok wanita yg ada disamping kakak, bahkan didalam hati kakak.

Iya, kakak benar. Dia wanita yg lbh kakak pilih drpd aku. Kakak pandai ya dalam menentukan pasangan. Dia cantik ya kak, dia pasti sangat beruntung bisa kakak sayangi. Aku terlalu berkhayal untuk bisa spt dia yg bisa kakak sayangi. Bisa kakak jadikan wanita yg kakak sayangi dan spesial di hati kakak. Yatapi pada kenyataanya aku hanya temanmu, teman curhatmu, teman makanmu, teman yg kau cari saat butuh. Dan bahkan, itu dulu.

Hy kakak, lelaki yg aku kagumi dari jauh. Bolehkah aku memanggilmu si pemberi harapan ? Oh tentu saja tidak, kamu bukan pemberi harapan. Hanya saja hatiku yg terlalu berlebihan mengartikan perhatian perhatian kecil yg kakak tuangkan melalui pesan singkat.
Ini lelucon jika kakak menyukai seorang wanita berkerudung, kuper, item, dekil yg sama sekali tidak memiliki kelebihan jika dibandingkan dengan kesayangannya kakak. Kakak gak mungkin suka sama cewe bermulut lebar yg celotehan sampahnya selalu membuat telinga kakak panas. Dan kakak mana mungkin menyukai cewe yg selalu memaksakan kehendaknya menyuruhmu membaca deretan huruf hijaiyah yg terbaris rapi di buku IQRA'.

Tapi percayalah kak, aku melakukan semua itu karena satu alasan. Aku Sayang Kakak. Mungkin kakak tidak pernah tahu, kalo rasa sayang aku ke kakak masih sama seperti dulu. Seperti saat pertama kakak hadir melukiskan senyum disela tangisku menangisi sosok yg seharusnya tidak pernah aku tangisi.

Dahulu aku menganggapmu sosok malaikat tanpa sayap yg dikirimkan Allah kepadaku, disaat keterpurukanku. Tapi nyatanya, kakak hanya dikirimkan untuk menggores lagi luka yg setengah kering ini. Kakak gak pernah tahu, saat kakak bercanda mengelus rambut wanita itu dari kejauhan ada sesosok wanita lain yg mencoba tersenyum walau sakit. Yg mencoba tegar seperti karang dilautan. Yang selalu mencoba tertawa dihadapan kakak. Tanpa kakak ketahui bahwa dibelakang ada tangis yg kuseka dg hijabku. Percayalah kak rindu dan sayang ini akan selalu aku lipat rapi dan tersimpan dg baik dalam bilik hatiku. Meski cintaku tak terbalas, aku tak memiliki satupun alasan untuk mundur. Aku akan selalu mencoba RAPOPO untuk kakak meski perih yg harus aku rasakan :')

With love your secret admirer:
Gadis berbalut berhijab

Tidak ada komentar:

MY ACNE STORY PART 3 || SKINCARE ROUTINE UNTUK WAJAH BERJERAWAT

Waaa, panjang banget ya ceritanya ngelawan jerawat wkwk udah sampe part 3 segala. Ini mungkin adalah akibat dari aku yang dulu awal puberty...