Ya apapun caranya termasuk menguping pembicaraan temanmu dengan wanita itu. Kudengar temanmu menyebutkan bahwa kamu cemburu dengan seorang lelaki yang baru saja menjadi kekasih wanita itu. Apa benar ? Apa kamu masih mengidolakan wanita cantik itu sejak kelas X lalu ? Wanita cantik teman sekelasmu dulu ? Lalu siapa dia yang tengah disisimu saat ini ? Yang katamu kamu mencintainya ? Betapa banyak wanita wanita disampingmu Tuan.
Kamu selalu menjanjikan padaku tentang rencana indah yang kau buat kelak. Yang katamu akan indah sebelum waktunya. Yang katamu kurang tepat jika dijalani saat ini. Namun, aku bingung dengan jalan pikiranmu. Siapa aku ? Siapa dia ? Siapa wanita itu ? Siapa yang sekarang berada dihatimu Tuan ? Aku, dia atau wanita itu ?
"Hanya wanita bodoh yang mau dijadikan pelampiasan"
kata kata yang aku temukan di twitter tempo hari lalu sukses membuatku merenung. Merenung, betapa bodohnya aku yang selalu berharap bisa menjadi satu-satunya dihatimu, bukan salah satunya. Aku memang wanita bodoh, bodoh karena sangat mencintai seseorang. Terlalu memikirkan perasaannya tanpa pernah peduli dengan perasaanku sendiri yang selalu dia hancurkan.
Kamu gak pernah sadar kan Tuan ? Cerita-ceritamu tentang dia itu selalu membuatku menangis. Aku menuliskan "hehe, yaudah cepet balikan aja sama dia :)" kemudian aku send ke handphonemu. Ada ketawa, dan ada emotikon senyum tapi itu semua palsu. Kamu tidak pernah tau dan gak pernah perduli dengan perasaan aku. Aku yang menangis diseberang layar handphonemu.
Aku sudah cukup sabar menunggumu membalas cintaku. Aku sudah cukup sabar berpura-pura tersenyum dihadapanmu. Sudah cukup kamu jadikanku pelampiasanmu ketika ada masalah dengan dia, kesayanganmu. Sekarang jangan kamu munculkan tokoh baru yang akan membuatku lebih sakit dari sebelumnya. Tokoh baru itu adalah Wanita cantik teman sekelasmu dulu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar